``
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 JUDUL
1. PERCOBAAN I :
PADATAN DALAM AIR ( TSS DAN TDS ).
2. PERCOBAAN II :
KEASAMAN PH
3. PERCOBAAN III : OKSIGEN TERLARUT / DISSOLVED OXY
GEN ( DO )
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
1. PRCOBAAN I : Menentuka kadar padatan terlaurt total (TDS )
dalam sampel air
2. PERCOBAAN II : Untuk menentukan keasaman / PH dari
sample air
3.
PERCOBAAN III : Untuk menetapkan kadar oksigen
terlarut dalam
Sampel air.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Padatan merujuk kepada jumlah
material padatan yang tertinggal dalam suatu sampel air setelah proses
pengeringan atau pemisahan pada temperature tertentu.dalam siklusnya didalam
tanah air terus bertemu dan melarutkan berbagai mineral oranik,logam berat dan
mikro organisme.
Jumlah berbagai kimia organik ( termasuk logam
berat ) yang terlarut dalam satu liter air dikenal dengan istilah TDS ( Total
Dissolved Solids ).
Berdasarkan standar pemerintah
amerika serikat ( Badan FDA ) air minum memiliki kadar TDS diatas 250 ppm,
sedangkan air minum yang dimurnikan harus memiliki kadar TDS dibawah 10 ppm.
Padatan tersuspensi merupakan padatan dengan ukuran lebih bsar dari 1µ dan
dapatmengendap sendiri tanpa bantuan zat tambahan ( anti koagulan ).
Sumber padatan air alami adalah erosi yang disebabkan aliran air
hujan,sedangkan sumber yang lain adalah akibat dari aktifitas manusia.Misalnya
pembuangan limbah rumah tangga dan industri.Tinggi nya padatan dalam air juga
menunjukan tingkat pencemaran.
PH merupakan parameter yang
paling penting dalam penelitian kwalitas air alami
Maupun air limbah / buangan.PH juga merupakan
parameter penting untuk kehidupan manusia,makluk alam,tanaman kesehatan dan
industri.
Air buangan dikatakan bersyarat asam bila PH 1-7
dan dikatakan alkalis apabila PH 7-14
Dan dikatakan netral apabila ber PH 7.
Biasanya air buangna industri hanya bersifat alkalis karena dalam penggolongannya
banyak menggunakan senyawa alkalis.
PH adalah : Derajat keasaman atau kebasaan
yangdimiliki oleh suatu larutan, didefinisikan sebagai kologaritme aktifitas
ion hydrogen ( H+ )yang terlaurt.Skala PH bukanlah skala absolut,ia bersifat
relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang PH nya ditentukan berdasarkan
persetujuan.Air murni bersifat netral,dengan Phnya pada suhu 25 °C mendekati
7,0. Pengukuran PH sangatlah penting dalam bidang medis,biologi,kimia,limu
makanan,oseonografi dan bidang-bidang lain.
Oksigen terlarut ( dissolved oksigen ) di singkat DO atau sering juga
disebut dengan kebutuhan oksigen ( oxygen demand ) merupakan salah satu
parameter penting dalam analisis kwalitas air.Nilai DO yang biasanya diukur
dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah ( O² ) yang tersada dalam badan
air.Semakin besar nilai DO pada air mengidentifikasikan air tersebut memiliki
kwalitas yang bagus,sebaliknya juga nilai DO yang rendah dapat diketahui bahwa
air tersebut tercemar.Pengukuran DO juga bertujuan melihat seluruh arah badan
air mampu menampung biota air seperti ikan dan mikro organisme lain.Selain itu
kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan oleh banyaknya
oksigen dalam air.Oleh sebab itu pengukuran pencemaran ini sangat dianjurkan
disamping parameter lain seperti BOD dan COD adanya oksigen dalam air diprlukan
untuk mencegah adanya bau tidak enak.
BAB III
ALAT DAN
BAHAN
3.1 ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
- Percobaan I :
- Beaker Gelas
- Alat ukur konduktyfity / TDS-meter.
- Tissue
- Percobaan II
- PH meter.
- Beaker gelas.
- Tissue
- Percobaan III
- Beaker Gelas
- DO meter
- Tissue
3.2. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah :
A. Percobaan I
1.
Sampel
Air (Air laut)
2.
Aquadest 300 ml
B. Percobaan II
1.
Sampel
Air (Air kali).
2.
Aquadet 300 ml
C. Percobaan III.
1.
Sampel
air (Air sumur).
2.
Aquadest 300 ml
D.
Percobaan IV
1.
Sampel Air ( Air Sungai )
2.
Aquadest 300 ml
E.
Percobaan V
1.
Sampel Air ( Air PDAM )
2.
Aquadest 300 ml
3.3.
Prosedur Kerja
1. Percobaan I : Penentuan kadar padatan
A. Penentuan kadar padatan terlarut total(TDS).
1.Dengan menggunakan beaker gelas sampel
air diukur sampai 300 ml
2. Ambil dengan tepat 200-300 ml aquadest sebagai blangko menggunakan
beaker gelas.
3. Hidupkan TDS
meter, pastikan sampai TDS meter menunjukan angka 000.
4. Pengukuran
dilakukan terhadap blangko pastikan sampai angka 000
5. Keringkan
bagian ujung elektroda dari alat TDS meter dengan tissue
6. Ukur kadar
TDS terhadap sampel air : laut,air sungai,air sumur,air sungai(air kali) dan
air PDAM.
2. Percobaan II : Penentuan kadar
oksigen terlarut ( DISSOLVED OXYGEN )
B. Penentuan kadar oksigen terlarut ( DO )
1. Hidupkan DO
meter dan pastikan sampai angka 000
2. Ukur DO
terhadap sampel air : air laut,air sungai,air sumur,air sungai(air kali) dan
air PDAM
3. Percobaan III : Penentuan keasaman/kebasaan
C.Penentuan PH ( POWER HIDROGEN ).
1. Hidupkan PH
meter dan pastikan sampai angka 000
2. Lakukan
pengukuran PH terhadap sampel air : air laut,air sungai,air sumur,air
sungai(air kali) dan airPDAM
BAB IV
DATA
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Pengamatan
A. Data hasil pengamatan dan pembahasan terhadap;
percobaan
I,percobaan II dan percobaan III dari masing-masing sampel air sebagai
berikut :
NO
|
JENIS SAMPEL
|
LOKASI
PENGAMBILAN
|
JENIS PARAMETER
|
||
TDS
|
DO
|
PH
|
|||
1
|
Air laut
|
Pantai Dok II bawah
|
44,250 ppm
|
8,9 mg/L
|
6,6
|
2
|
Air sungai
|
|
263
ppm
|
30 mg/L
|
7,6
|
3
|
Air sumur
|
|
5,20 ppm
|
30,4 mg/L
|
6,9
|
4
|
Air sungai
(air kali)
|
|
22 ppm
|
30,8 mg/L
|
6,9
|
5
|
Air PDAM
|
Expo waena
|
275 ppm
|
275 mg/L
|
6,7
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar